Warung Online expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 27 Februari 2011

PROTEIN

SIFAT-SIFAT PROTEIN

            Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena zat ini di samping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak dan karbohidrat.
            Bila suatu protein dihidrolisis dengan asam, akali, atau enzim, akan dihasilkan campuran asam-asam amino, sebuah asam amino terdiri dari sebuah gugus amino, sebuah gugus karboksil, sebuah atom hidrogen, dan gugus R yang terikat pada sebuah atom Cyang di kenal sebagai karbon α, serta gugus R yang merupakan rantai cabang.
Sifat-sifat asam amino:
1.      Asam amino bersifat amfoter.gugus karboksil menyebabkan sifat asam, sedangkan gugus amina menyebabkan sifat basa.
2.      Hampir semua asam amino betrsifat optis-aktif, kecuali glisin (tidak mempunyai atom C asimetrik).
3.      Asam amino dapat membentuk ion zwitter, yaitu ion yang bermuatan ganda (positif dan negatif ).

Dua molekul asam amino berkaitan melalui suatu ikatan peptida membentuk suatu dipeptida dengan melepas sebuah mnolekul air. Ikatan ini di bentuk dengan menarik unsur H2O dari gugus karboksil suatu asam amino dan gugus amino dari molekul lain dengan reaksi kondensi yang kuat.jika terdapat banyak asam amino yang bergabung, struktur yang di hasilkan dinamakan polipeptida .Ranati polipeptida mempunyai arah , karena mempunyai dua residu ujung yang berbeda yaitu gugus amino ujung dan gugus karboksil ujung.


Residu ujung asam amino                                         Residu ujung karboksil
         Protein dapat terdiri dari satu atau lebih polipeptida, misalnya mioglobin terdiri dari dua polipeptida. Molekul protein lain dapat mengandung lebih dari dua polipeptida yang dapat serupa atau berbeda.
         Seperti molekul organik lainnya, peptida memberikan reaksi kimia yang bersifat khas, bukan hanya bagi gugus fungsional seperti gugus amino dan karboksil bebas, tetapi juga bagi gugus R yang terkandung.
         Ikatan peptida dapat dihirolisa dengan perebusan di dalam asam kuat atau basa kuat untuk menghasilkan komponen asam amino dalam bentuk bebas.
            Susunan linier asam amino dalam protein merupakan struktur primer. Struktur protein biasanya merupakan polipeptida yang terlipat-lipat, merupakan bentuk tiga dimensi dengan cabang –cabang rantai polipeptida yang terlipat-lipat, merupakan bentuk tiga dimensi dengan cabang –cabang rantai polipeptidanya tersusun saling berdekatan. Struktur yang demikian disebut struktur sekunder. Susunan dari struktur sekunder yang 

satu dengan struktur sekunder bentuk lain. Contoh : beberapa protein yang mempunyai bentuk α-helix dan bagian yang tidak berbentuk α-helix. Biasanya bentuk-bentuk sekunder ini dihubungkan dengan ikatan hidrogen, ikatan garam, interaksi hidrofobik, dan ikatan disulfida. Ikatan disulfida merupakan ikatan yang terkuat dalam mempertahankan struktur tersier protein. Struktur primer, sekunder,dan tersier umumnya hanya melibatkan satu rantai polipeptida. Tetapi bila struktur ini melibatkan beberapa rantai polipeptida dalam membentuk suatu protein, maka disebut struktur kuartener.

Kamis, 17 Februari 2011

OBAT TRADISIONAL INDONESIA


Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Obat bahan alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

1. Jamu (Empirical based herbalmedicine)
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis (bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional. Jamu telah digunakan secara turun-temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur . Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris turun temurun.
2. Obat Herbal Terstandar (Scientificbased herbal medicine)
Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengant enaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini  telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik (uji pada hewan) dengan mengikutis tandar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas 

Fitofarmaka (Clinical basedherbal medicine)
Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi syarati lmiah, protokol uji yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.